Juara Dunia MotoGP 2015 mengatakan bahwa keberanian dirinya memilih kompon ban lunak merupakan kunci sukses ia menjuarai Race perdana MotoGP 2016 di Losail, Qatar. Keputusan ini sama sekali tidak dipikirkan ia jauh sebelum race melainkan setelah sesi pemanasan inilah yang membuat Lorenzo menganggap keputusannya ini ibarat sebuah perjudian karena apapun kemungkinan buruk bisa terjadi tapi jika nasibnya bagus seperti kemarin malam tentu saja keuntungan yang ia dapatkan.
Keputusan saya yang akhirnya membuat saya menang balapan, pada sesi pemanasan saya tidak cepat dan mengalami banyak masalah namun ketika mengetahui Vinales menggunakan ban soft dan bisa melaju lebih cepat maka saya bertanya kepada diri saya sendiri. Dan akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan ban lembut untuk belakang dan mengejutkan ketika biasanya ban dengan kompon ini bermasalah ketika akhir balapan namun kali ini justru sebaliknya.
Jorge Lorenzo berhasil mencatatkan waktu tercepat 1 menit 54.927 diantara semua pembalap yang lain pada lap ke 20 dan raihannya ini tentu saja menjadikan dia satu-satunya pembalap yang berhasil memecahkan catatan waktu dibawah 1 menit 55 detik pada race pembuka GP Qatar 2016. Tapi keputusan Jorge untuk memilih kompun soft ini bukan tanpa masalah terlihat diakhir-akhir race ia sering sliding dan kurang mulus melibas tikungan.
Selain itu Lorenzo juga punya trik menghadapi keganasan Ducati yang sebagaimana dikenal karakter motor Ducati sangat kencang pada trek lurus, kuncinya ia menutup celah kesempatan Ducati ditikugnan menurutnya saat Ducati memimpin balapan kecepatan tidak terlalu tinggi, bahkan telihat Dovizioso dibeberapa tikungan mengalami penurunan kecepatan yang drastis dan peluang inilah yang dimanfaatkan Jorge dengan sedikit menjaga jarak beberapa meter pada setiap tikungan sehingga ia mampu memaksimalkan jarak ketika berhadapan dengan trek lurus.
Bahkan dengan trik ini Lorenzo juga nyatanya tidak mampu meningalkan jauh rivalnya dibelakang, race pembuka kemarin malam masuk kedalam salah satu balapan terbaik sepanjang karir Jorge Lorenzo.
