Setelah disodorkan proposal kontrak baru dengan Yamaha ternyata tak membuat Jorge Lorenzo langsung menandatangani kontrak tersebut, hal ini terkait dengan masalah Yamaha yang lebih dulu mengumumkan kontrak Valentino Rossi ketimbang dirinya pernyataan ini menurut versi agen Lorenzo, Albert Valera. Tapi disisi lain pertanyaan lain justru berdatangan, apakah penundaan penandatanganan kontra yang dilakukan Jorge ini karena mempertimbangkan tawaran dari tim lain?
Sejauh ini tim yang digadang-gadang begitu menginginkan jasa juara dunia MotoGP musim lalu ini adalah tim asal Pabrikan Italia yaitu Ducati. Disinyalir tawaran yang diajukan Ducati ke Jorge lah yang membuat ia pusing tujuh keliling saat ini untuk menentukan pilihan. Isu perpindahan Jorge Lorenzo ke Ducati semakin memuncak ketika Albert Valera memberikan pernyataan bahwa cliennya saat ini masih membutuhkan waktu untuk menentukan pilihan, jika hanya Yamaha saja yang menawarkan kontrak kenapa harus ditentukan? bisa jadi tawaran menggiurkan dari tim lain juga sudah diterima Jorge.
Jorge Lorenzo masih punya batas waktu untuk menentukan pilihan hingga 24 april mendatang atau dikabarkan selambat-lambatnya setelah seri Le Mans pada 8 Mei 2016.
Menanggapi apa yang terjadi dengan pembalapnya saat ini, Lin Jarvis selaku manajer balap Yamaha mengaku tetap santai dan tak ambil pusing, Menurut Lin Jarvis ulah Lorenzo saat ini hanya mengulur waktu untuk melihat perkembangan dari Ducati, bahkan Lin Jarvis dengan tegas tak akan membicarakan masalah kontrak lebih lanjut dengan Jorge Lorenzo.
"Sudah jelas tahun ini kami memberikan tawaran nilai terbaik pada Jorge, tapi pilihannya hanya ada dua. Ia bertahan atau hengkang dari Yamaha. Kami tentu saja ingin ia bertahan, tapi jika keputusannya pergi dari Yamaha itu bukan masalah untuk kami."
Seperti yang dilansir dari berbagai media luar negeri, Yamaha pun rupanya sudah punya list nama pembalap pengganti jika benar nantinya Jorge Lorenzo akan pergi dari Yamaha, diantara nama pembalap calon pengganti Jorge Lorenzo itu ada nama Andrea Iannone dan Maverick Vinales.
Masuk akal jika Yamaha ingin menarik Iannone, mengingat dalam beberapa penampilannya baik tes pramusim ataupun latihan bebas ia memungkinkan untuk menjadi pembalap terbaik, hanya nasib kurang baik menyelimutinya ketika Race GP Qatar dimulai, ia terjatuh dan akhirnya gagal untuk finish.
Lalu bagaimana tanggapan dari rekan satu tim Jorge di Yamaha yaitu Valentino Rossi? Menyikapi hal ini justru Rossi sudah mulai tampak gerah berada satu tim dengan Jorge, apalagi baru-baru ini pada sesi latihan bebas ke empat kedua pembalap ini kembali terjadi insiden.
Valentino Rossi meremehkan kemampuan Jorge Lorenzo, baginya jika ia benar-benar ingin menerima tawaran dari Ducati setidaknya ia harus punya keberanian ekstra dan berani untuk merubah motor, begitulah sindiran yang dilayangkan VR46 kepada Jorge Lorenzo. Nasib Valentino Rossi bisa dibilang memang lebih bagus posisinya di dalam Tim Movistar Yamaha, bayangkan saja Jorge Lorenzo yang juara dunia tahun lalu, tapi proposal kontrak justru lebih dulu disodorkan untuk The Doctor.
